Pengertian, Bentuk Interaksi Sosial, dan Syarat Terjadinya Interaksi Sosial (Kontak Sosial, Komunikasi)
Interaksi sosial adalah hubungan saling mempengaruhi antara sesama manusia dalam proses kehidupan. Proses interaksi ini berjalan disebabkan manusia merupakan makhluk sosial. Interaksi sosial akan terjadi jika terdapat dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi, baik secara langsung seperti melalui kegiatan berbincang-bincang, berdiskusi, bahkan perkelahian maupun secara tidak langsung dengan bantuan alatkomunikasi yang dewasa ini semakin canggih seperti hand phone, telepon rumah, surat,dan sebagainya.
Interaksi sosial dapat juga terjadi hanya dengan sekadar bertemu atau bertatap muka tanpa ada proses berkomunikasi yang lama. Dengan bertemu biasanya akan terjadi perubahan pada perasaan kedua orang yang bertemu secara tidak langsung, sebagai akibat dari adanya kekhasan dari masing-masing orang yang saling bertemu, misalnya wangiparfum, warna baju kesukaan, dan cara berjalan.
Tahukah kamu mengapa ketika kamubermain bersama beberapa teman lebih mengasyikkan daripada bermain sendiri? Mengapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membangun rumah, jalan, membeli kebutuhan pokok dan sebagainya orang tua kamu memerlukan bantuan oranglain? Bahkan, ketika seseorang terlahir dan meninggal pun memerlukan bantuan orang lain? Itulah sebagai bukti bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, setiap hari kita pasti berhubungan dengan orang lain. Proses saling berhubungan dengan orang lain inilah yang disebut interaksi sosial.
Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan saling memengaruhi antara sesama manusia sebagai makhluk sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Hubungan yang terjadi dalam proses interaksi sosial senantiasa berubah seiring dengan sifat manusia dan kehidupan bermasyarakat yang senantiasa dinamis. Interaksi sosial akan terjadi jika terdapat dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi, baik berupa kegiatan mengobrol, berdiskusi, bahkan komunikasi yang ekstrem dan negatif, yakni perkelahian.
Seperti yang sudah kita pelajari interaksi sosial dapat juga terjadi hanya dengan sekadar bertemu atau bertatap muka tanpa ada proses berkomunikasi yang lama. Dengan bertemu biasanya akan terjadi perubahan pada perasaan kedua orang yang bertemu secara tidak langsung sebagai akibat dari adanya kekhasan dari masing-masing orang yang saling bertemu, seperti wangi parfum, warna baju kesukaan, dan cara berjalan.
Bentuk dan proses interaksi sosial yang terjadi biasanya dapat berupa:
1. kerja sama (cooperation),
2. persaingan (competition),
3. pertentangan atau pertikaian (conflict).
Adapun sebagai akibat dari interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, biasanya akan menghasilkan dua jenis proses sosial. Pertama, proses sosial yang sifatnya asosiatif, kedua, proses sosial yang sifatnya disosiatif.
Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial tidak mungkin terjadi jika tidakmemenuhi dua syarat berikut.
1. Kontak Sosial
Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tango, artinya menyentuh. Jadi, arti kontak secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Kontak sosial tidak hanya bersentuhan secara fisik. Perkembangan teknologi membuat orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa bersentuhan. Misalnya, melalui telepon, telegraf, radio, faksimil, dan internet.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, sebagai berikut.
a. Kontak sosial antara orang perorangan.
b. Kontak sosial antara orang perorangan dan kelompok atau sebaliknya.
c. Kontak sosial antara kelompok dan kelompok.
Kontak sosial dapat bersifat primer dan sekunder.
Kontak primer berlangsung jika terjadi hubungan langsung seperti bertemu dan berhadapan muka. Misalnya, salingtersenyum dan berjabat tangan. Kontak sekunder, yaitukontak sosial yang memerlukan perantara. Kontaksekunder terbagi menjadi kontak sekunder langsung, misalnya A menelepon B. Kontak sekunder tidak langsung, misalnya A meminta tolong kepada B supaya diperkenalkannya dengan C. Kontak sekunder dibagi lagi menjadi kontak sekunder aktif dan kontak sekunder pasif. Aktif atau pasifnya suatu kontak sekunder dapat dilihat dari respons pihak ketiga.
2. Komunikasi
Komunikasi dapat diartikan jika seseorang memberiarti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan, kemudian memberi reaksi terhadap
perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kontak sosial tanpa komunikasi belum dapat dikatakan berinteraksi sosial. Akan tetapi, jika telah
terjadi komunikasi, interaksi sosial pun terjadi. Jadi, komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kontak sosial
dalam mewujudkan interaksi sosial. Suatu kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi.
Misalnya, seorang warga Indonesia bertemu dan berjabat tangan dengan orang asing, lalu orang Indonesia menyapa dan bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia, namun orang tersebut tidak paham bahasa Indonesia. Contoh tersebut menggambarkan kontak sosial yang telah terjadi, tetapi komunikasi tidak terjadi. Jadi, dalam interaksi sosial terjadi di masyarakat, kontak tanpa komunikasi tidak memiliki arti.
Interaksi sosial dapat juga terjadi hanya dengan sekadar bertemu atau bertatap muka tanpa ada proses berkomunikasi yang lama. Dengan bertemu biasanya akan terjadi perubahan pada perasaan kedua orang yang bertemu secara tidak langsung, sebagai akibat dari adanya kekhasan dari masing-masing orang yang saling bertemu, misalnya wangiparfum, warna baju kesukaan, dan cara berjalan.
Tahukah kamu mengapa ketika kamubermain bersama beberapa teman lebih mengasyikkan daripada bermain sendiri? Mengapa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membangun rumah, jalan, membeli kebutuhan pokok dan sebagainya orang tua kamu memerlukan bantuan oranglain? Bahkan, ketika seseorang terlahir dan meninggal pun memerlukan bantuan orang lain? Itulah sebagai bukti bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, setiap hari kita pasti berhubungan dengan orang lain. Proses saling berhubungan dengan orang lain inilah yang disebut interaksi sosial.
Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan saling memengaruhi antara sesama manusia sebagai makhluk sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Hubungan yang terjadi dalam proses interaksi sosial senantiasa berubah seiring dengan sifat manusia dan kehidupan bermasyarakat yang senantiasa dinamis. Interaksi sosial akan terjadi jika terdapat dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi, baik berupa kegiatan mengobrol, berdiskusi, bahkan komunikasi yang ekstrem dan negatif, yakni perkelahian.
Seperti yang sudah kita pelajari interaksi sosial dapat juga terjadi hanya dengan sekadar bertemu atau bertatap muka tanpa ada proses berkomunikasi yang lama. Dengan bertemu biasanya akan terjadi perubahan pada perasaan kedua orang yang bertemu secara tidak langsung sebagai akibat dari adanya kekhasan dari masing-masing orang yang saling bertemu, seperti wangi parfum, warna baju kesukaan, dan cara berjalan.
Bentuk dan proses interaksi sosial yang terjadi biasanya dapat berupa:
1. kerja sama (cooperation),
2. persaingan (competition),
3. pertentangan atau pertikaian (conflict).
Adapun sebagai akibat dari interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, biasanya akan menghasilkan dua jenis proses sosial. Pertama, proses sosial yang sifatnya asosiatif, kedua, proses sosial yang sifatnya disosiatif.
Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial tidak mungkin terjadi jika tidakmemenuhi dua syarat berikut.
1. Kontak Sosial
Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tango, artinya menyentuh. Jadi, arti kontak secara harfiah adalah bersama-sama menyentuh. Kontak sosial tidak hanya bersentuhan secara fisik. Perkembangan teknologi membuat orang dapat berhubungan dengan orang lain tanpa bersentuhan. Misalnya, melalui telepon, telegraf, radio, faksimil, dan internet.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, sebagai berikut.
a. Kontak sosial antara orang perorangan.
b. Kontak sosial antara orang perorangan dan kelompok atau sebaliknya.
c. Kontak sosial antara kelompok dan kelompok.
Kontak sosial dapat bersifat primer dan sekunder.
Jabat tangan yang dilakukan antarindividu merupakan salah satu bentuk dari kontak sosial.
Kontak primer berlangsung jika terjadi hubungan langsung seperti bertemu dan berhadapan muka. Misalnya, salingtersenyum dan berjabat tangan. Kontak sekunder, yaitukontak sosial yang memerlukan perantara. Kontaksekunder terbagi menjadi kontak sekunder langsung, misalnya A menelepon B. Kontak sekunder tidak langsung, misalnya A meminta tolong kepada B supaya diperkenalkannya dengan C. Kontak sekunder dibagi lagi menjadi kontak sekunder aktif dan kontak sekunder pasif. Aktif atau pasifnya suatu kontak sekunder dapat dilihat dari respons pihak ketiga.
2. Komunikasi
Komunikasi dapat diartikan jika seseorang memberiarti pada perilaku orang lain atau perasaan-perasaan
yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan, kemudian memberi reaksi terhadap
perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut.
Kontak sosial tanpa komunikasi belum dapat dikatakan berinteraksi sosial. Akan tetapi, jika telah
terjadi komunikasi, interaksi sosial pun terjadi. Jadi, komunikasi tidak dapat dipisahkan dari kontak sosial
dalam mewujudkan interaksi sosial. Suatu kontak sosial dapat terjadi tanpa komunikasi.
Misalnya, seorang warga Indonesia bertemu dan berjabat tangan dengan orang asing, lalu orang Indonesia menyapa dan bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia, namun orang tersebut tidak paham bahasa Indonesia. Contoh tersebut menggambarkan kontak sosial yang telah terjadi, tetapi komunikasi tidak terjadi. Jadi, dalam interaksi sosial terjadi di masyarakat, kontak tanpa komunikasi tidak memiliki arti.
Post a Comment