Kronologi Perang Dunia Ke-2 (Fase-Fase Perang Dunia Kedua)
Pada dasarnya Kronologi Perang Dunia II bisa dibagi menjadi tiga fase.
1) Fase permulaan (1939–1942)
Pihak Poros menang dan Sekutu kalah. Tanggal 1 September 1939 Jerman mulai menyerbu Polandia. Wilayah Polandia yang belum diduduki Jerman diserbu oleh tentara Rusia. Pada bulan April 1940 tentara Jerman mengarahkan serangannya ke barat dan menduduki Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, dan Lukxemburg. Selanjutnya, perang melebar ke Asia Pasifik setelah tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang Pearl Harbour.
2) Fase the turning point tahun 1942.
Inilah saat-saat keadaan menjadi terbalik, yaitu ketika Angkatan Udara Jerman mulai lumpuh. Pada tanggal 7 Mei 1942 Jepang juga kalah dalam pertempuran Laut Karang melawan USA.
3) Akhir Perang Dunia II tahun 1943–1945.
Sejak Jerman dipukul mundur dari Stalingrad tanggal 19 November 1942 oleh tentara Rusia, Jerman harus keluar dari Rusia. Bahkan, tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang diduduki Jerman. Polandia dibebaskan, Rumania menyerah tanggal 24 Agustus 1944, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan Hongaria (13 Februari 1945).
Sementara itu, Jenderal Douglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil menyapu armada Jepang dalam pertempuran Laut Karang tanggal 7 Mei 1942. Selanjutnya, tentara Sekutu dapat merebut Filipina tanggal 30 April 1945 oleh tentara Inggris di bawah Lord Louis Mountbatten. Dari Saipan dan Okinawa, tentara USA membombardir kota-kota di Jepang dengan pesawat B-29. Akhirnya, dengan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945, Jepang mulai lumpuh. Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah dan ditandatangani secara resmi pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal ”Missouri” di Teluk Tokyo.
Kondisi Negara Eropa Tonggak Latar Belakang Lahirnya Perang Dunia 2
Perang dunia dua ini diawali dari kondisi negara-negara di Eropa yang berada dalam kepemimpinan, Jerman di bawah Adolf Hitler (1933–1945) menjadi kekuatan yang menakutkan. Dengan semboyan Furs Vaterland (Untuk Tanah Air), Hitler membangun Jerman yang porak-poranda dan terbelit utang akibat Perang Dunia I berdasar paham Nazi atau National Sozialistische. Hitler membangun angkatan perang yang tangguhdan melakukan imperialisme di Austria. Cekoslovakia hingga Danzig.
Italia di bawah Benito Mussolini (1922–1944) membangun fasisme (fasisme berasal dari kata fascio, yaitu ikatan panah dengan kapak di dalamnya yang merupakan lambang dari kekuasaan
pemerintah Roma zaman kuno). Paham ini mengutamakan negara di atas segala-galanya.
Sejak berhasil menguasai Roma pada tahun 1922, Mussolini memerintah dengan diktator. Mussolini berhasil menduduki Etiopia (1935–1936), keluar dari keanggotaan Liga Bangsa-Bangsa (1937),
membantu nasionalis (Franco) di dalam perang saudara di Spanyol (1936–1939), dan membentuk Poros Roma–Berlin (1937). Alasan pembentukan poros ini selain adanya kesamaan asas fasisme dengan nasional sosialisme, juga karena sama-sama membenci komunisme Rusia.
Spanyol yang dalam Perang Dunia I netral kini justru terlibat perang saudara. Perang saudara meletus pada tanggal 17 Juli 1936 setelah Jenderal Fransisco Franco memberontak. Pengikut Franco
disebut kaum Nasionalis didukung Jerman dan Italia. Pada tahun 1939 pasukan Franco menang dan memerintah secara fasis. Hampir semua negara di Eropa mengalami perubahan, tetapi perubahan itu justru menuju ke arah ketegangan dunia. Masing-masing negara membangun aliansi atau persekutuan untuk memperkuat diri. Dunia pun sedang dihadapkan pada Perang Dunia II.
1) Fase permulaan (1939–1942)
Pihak Poros menang dan Sekutu kalah. Tanggal 1 September 1939 Jerman mulai menyerbu Polandia. Wilayah Polandia yang belum diduduki Jerman diserbu oleh tentara Rusia. Pada bulan April 1940 tentara Jerman mengarahkan serangannya ke barat dan menduduki Denmark, Norwegia, Belanda, Belgia, dan Lukxemburg. Selanjutnya, perang melebar ke Asia Pasifik setelah tanggal 7 Desember 1941 Jepang menyerang Pearl Harbour.
2) Fase the turning point tahun 1942.
Inilah saat-saat keadaan menjadi terbalik, yaitu ketika Angkatan Udara Jerman mulai lumpuh. Pada tanggal 7 Mei 1942 Jepang juga kalah dalam pertempuran Laut Karang melawan USA.
3) Akhir Perang Dunia II tahun 1943–1945.
Sejak Jerman dipukul mundur dari Stalingrad tanggal 19 November 1942 oleh tentara Rusia, Jerman harus keluar dari Rusia. Bahkan, tentara Rusia menyerbu Polandia dan daerah Balkan yang diduduki Jerman. Polandia dibebaskan, Rumania menyerah tanggal 24 Agustus 1944, Bulgaria (18 September 1944), Yugoslavia (12 Oktober 1944), dan Hongaria (13 Februari 1945).
Sementara itu, Jenderal Douglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimitz berhasil menyapu armada Jepang dalam pertempuran Laut Karang tanggal 7 Mei 1942. Selanjutnya, tentara Sekutu dapat merebut Filipina tanggal 30 April 1945 oleh tentara Inggris di bawah Lord Louis Mountbatten. Dari Saipan dan Okinawa, tentara USA membombardir kota-kota di Jepang dengan pesawat B-29. Akhirnya, dengan bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima tanggal 6 Agustus 1945 dan Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945, Jepang mulai lumpuh. Tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah dan ditandatangani secara resmi pada tanggal 2 September 1945 di atas kapal ”Missouri” di Teluk Tokyo.
Kondisi Negara Eropa Tonggak Latar Belakang Lahirnya Perang Dunia 2
Perang dunia dua ini diawali dari kondisi negara-negara di Eropa yang berada dalam kepemimpinan, Jerman di bawah Adolf Hitler (1933–1945) menjadi kekuatan yang menakutkan. Dengan semboyan Furs Vaterland (Untuk Tanah Air), Hitler membangun Jerman yang porak-poranda dan terbelit utang akibat Perang Dunia I berdasar paham Nazi atau National Sozialistische. Hitler membangun angkatan perang yang tangguhdan melakukan imperialisme di Austria. Cekoslovakia hingga Danzig.
Italia di bawah Benito Mussolini (1922–1944) membangun fasisme (fasisme berasal dari kata fascio, yaitu ikatan panah dengan kapak di dalamnya yang merupakan lambang dari kekuasaan
pemerintah Roma zaman kuno). Paham ini mengutamakan negara di atas segala-galanya.
Sejak berhasil menguasai Roma pada tahun 1922, Mussolini memerintah dengan diktator. Mussolini berhasil menduduki Etiopia (1935–1936), keluar dari keanggotaan Liga Bangsa-Bangsa (1937),
membantu nasionalis (Franco) di dalam perang saudara di Spanyol (1936–1939), dan membentuk Poros Roma–Berlin (1937). Alasan pembentukan poros ini selain adanya kesamaan asas fasisme dengan nasional sosialisme, juga karena sama-sama membenci komunisme Rusia.
Spanyol yang dalam Perang Dunia I netral kini justru terlibat perang saudara. Perang saudara meletus pada tanggal 17 Juli 1936 setelah Jenderal Fransisco Franco memberontak. Pengikut Franco
disebut kaum Nasionalis didukung Jerman dan Italia. Pada tahun 1939 pasukan Franco menang dan memerintah secara fasis. Hampir semua negara di Eropa mengalami perubahan, tetapi perubahan itu justru menuju ke arah ketegangan dunia. Masing-masing negara membangun aliansi atau persekutuan untuk memperkuat diri. Dunia pun sedang dihadapkan pada Perang Dunia II.
Post a Comment